Kamis, 27 Agustus 2015

Jaringan Kolenkim


Jaringan Kolenkim
Kolenkim merupakan jaringan mekanik yang berfungsi menyokong tumbuhan. Kolenkim berkembang pada stadium awal promeristem dan terbentuk oleh sejumlah sel memanjang yang menyerupai sel prokambium (Hilda, 2013). Pada banyak tumbuhan, penguat pada tingkat-tingkat awal pertumbuhannya diberikan oleh suatu jaringan yang lunak tetapi kuat yang disebut kolenkim. Jaringan penguat pada tumbuhan yaitu kolenkim dan sklerenkim, dari sudut pandang fisiologis secara kolektif disebut stereom. Pada organ tumbuhan kolenkim dan sklerenkim mungkin dapat ditemukan keduanya, misalnya pada dearah korteks batang Vernonia, jaringan penguat tertentu terpusat di daerah rusuk sedangkan jaringan penguat lainnya berada di daerah lainnya (Setjo, 2004).
Sel kolenkim adalah sel hidup, bentuknya sedikit memanjang, dan pada umumnya memiliki dinding yang tidak teratur penebalannya (Hilda, 2013). Sel-sel kolenkim, yang terkelompok di dalam untaian atau silinder, membantu mendukung bagian-bagian tunas tumbuhan yang muda. Sel-sel kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal daripada sel-sel parenkim, walaupun dindingnya menyebar tidak merata (Campbell, 2008). Secara ontogoni, kolenkim berkembang dari sel-sel yang memanjang mirip sel-sel prokambium yang muncul pada tahap perkembangan awal saat diferensiasi meristem tersebut atau dai sel-sel isodiametrik yang muncul dari meristem dasar, (Setjo, 2004). Sel kolenkim tetap memiliki protoplas aktif yang mampu melenyapkan penebalan dindingnya, bila sel dirangsang untuk membelah seperti pada waktu sel tersebut membentuk kambium gabus atau menyembuhkan luka (Hilda, 2013). Dibandingkan dengan sel-sel parenkima, sel-sel kolenkima memiliki dinding primer yang lebih tebal, meskipun dinding itu tidak menebal secara merata. Dengan berkelompok dalam untaian atau silinder, sel-sel kolenkima membantu menyokong bagian tumbuhan yang muda. Misalnya, batang-batang muda seringkali memiiki silinder kolenkima yang tepat berada di bawah permukaannya (benang atau tali-tali, batang seledri, misalnya). Karena mereka tidak memiliki dinding sekunder dan lignin yang merupakan agen pengerasan, tidak ada pada dinding primernya, sel-sel kolenkima memberikan dukungan tanpa menghambat pertumbuhan (Campbell, 2000: 299-300).
Kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang pada organ muda yang sedang tumbuh, dan pada tumbuhan herba tetap ada meskipun organnya sudah tua. Kolenkim terdiri atas sel yang hidup, berbentuk kurang lebih memanjang dengan penebalan dinding yang tidak merata. Kolenkim yang terdapat pada organ yang sedang tumbuh menyebabkan sifat plastis dan lentur terhadap organ tersebut (Setjo, dkk, 2004).
Menurut Hilda (2013), Kolenkim dapat ditemukan pada:
  1.    Batang, kolenkim biasa membentuk silinder penuh atau tersusun menjadi berkas memanjang sejajar sumbu batang di bagian tepi.
  2.    Daun, kolenkim terdapat di kedua sisi tulang daun utama atau pada satu sisi saja, serta terdapat pada sepanjang tepi daun.
  3.     Akar, kolenkim dapat terbentuk bila akar didedahkan kepada cahaya.
  4.     Kolenkim, biasanya terdapat langsung di bawah epidermis.



DAFTAR PUSTAKA
Campbell, 2000. Biologi Edisi Kelima- Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Campbell, 2008. Biologi Edisi Kedelapan- Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hilda .2013. Bahan Ajar Anatomi Tumbuhan. Makassar : Jurusan
Biologi FMIPA UNM.

Setjo, Susetyoadi. 2004.Cammon textbook Edisi Revisi Anatomi Tumbuhan. Malang:
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang.



0 komentar:

Posting Komentar