Kolenkim merupakan jaringan mekanik yang berfungsi
menyokong tumbuhan. Kolenkim berkembang pada stadium awal promeristem dan
terbentuk oleh sejumlah sel memanjang yang menyerupai sel prokambium (Hilda,
2013). Pada banyak tumbuhan, penguat pada tingkat-tingkat awal pertumbuhannya
diberikan oleh suatu jaringan yang lunak tetapi kuat yang disebut kolenkim.
Jaringan penguat pada tumbuhan yaitu kolenkim dan sklerenkim, dari sudut
pandang fisiologis secara kolektif disebut stereom. Pada organ tumbuhan
kolenkim dan sklerenkim mungkin dapat ditemukan keduanya, misalnya pada dearah
korteks batang Vernonia, jaringan
penguat tertentu terpusat di daerah rusuk sedangkan jaringan penguat lainnya
berada di daerah lainnya (Setjo, 2004).
Sel kolenkim adalah sel hidup, bentuknya sedikit
memanjang, dan pada umumnya memiliki dinding yang tidak teratur penebalannya
(Hilda, 2013). Sel-sel kolenkim, yang terkelompok di dalam untaian atau
silinder, membantu mendukung bagian-bagian tunas tumbuhan yang muda. Sel-sel
kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal daripada sel-sel parenkim,
walaupun dindingnya menyebar tidak merata (Campbell, 2008). Secara ontogoni,
kolenkim berkembang dari sel-sel yang memanjang mirip sel-sel prokambium yang
muncul pada tahap perkembangan awal saat diferensiasi meristem tersebut atau
dai sel-sel isodiametrik yang muncul dari meristem dasar, (Setjo, 2004). Sel
kolenkim tetap memiliki protoplas aktif yang mampu melenyapkan penebalan
dindingnya, bila sel dirangsang untuk membelah seperti pada waktu sel tersebut
membentuk kambium gabus atau menyembuhkan luka (Hilda, 2013). Dibandingkan
dengan sel-sel parenkima, sel-sel kolenkima memiliki dinding primer yang lebih
tebal, meskipun dinding itu tidak menebal secara merata. Dengan berkelompok
dalam untaian atau silinder, sel-sel kolenkima membantu menyokong bagian
tumbuhan yang muda. Misalnya, batang-batang muda seringkali memiiki silinder
kolenkima yang tepat berada di bawah permukaannya (benang atau tali-tali,
batang seledri, misalnya). Karena mereka tidak memiliki dinding sekunder dan
lignin yang merupakan agen pengerasan, tidak ada pada dinding primernya,
sel-sel kolenkima memberikan dukungan tanpa menghambat pertumbuhan (Campbell,
2000: 299-300).
Kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang
pada organ muda yang sedang tumbuh, dan pada tumbuhan herba tetap ada meskipun
organnya sudah tua. Kolenkim terdiri atas sel yang hidup, berbentuk kurang
lebih memanjang dengan penebalan dinding yang tidak merata. Kolenkim yang
terdapat pada organ yang sedang tumbuh menyebabkan sifat plastis dan lentur
terhadap organ tersebut (Setjo, dkk, 2004).
Menurut Hilda (2013), Kolenkim dapat ditemukan pada:
- Batang, kolenkim biasa membentuk silinder penuh atau tersusun menjadi berkas memanjang sejajar sumbu batang di bagian tepi.
- Daun, kolenkim terdapat di kedua sisi tulang daun utama atau pada satu sisi saja, serta terdapat pada sepanjang tepi daun.
- Akar, kolenkim dapat terbentuk bila akar didedahkan kepada cahaya.
- Kolenkim, biasanya terdapat langsung di bawah epidermis.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, 2000. Biologi Edisi Kelima- Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Campbell, 2008. Biologi Edisi Kedelapan- Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hilda
.2013. Bahan Ajar Anatomi Tumbuhan. Makassar : Jurusan
Biologi FMIPA UNM.
Setjo,
Susetyoadi. 2004.Cammon textbook Edisi
Revisi Anatomi Tumbuhan. Malang:
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri
Malang.
0 komentar:
Posting Komentar